Manfaat Dongeng Orang Bijak Sebelum Tidur

Senin, 21 Maret 2011
Dulu, waktu saya masih menjadi balita, Ibu saya sering membacakan dongeng - dongeng sebelum tidur,
baik berupa kisah teladan dari para nabi ataupun kisah inspiratif dari kaum cerdik cendekia semacam Abu Nawas
ataupun nasrudin Hoja. Beliau bilang, memberi sugesti positif melalui serangkaian dongeng sebelum tidur adalah cara terbaik dalam mendidik dan mendekati anak.
Karena menurut beliau, usia balita adalah usia yang tepat untuk memberikan sugesti yang bisa membentuk perangai anak yang positif dan bernilai guna.
Dongeng sebelum tidur dinilai meningkatkan kecerdasan dan pola pikir anak yang lebih manusiawi dan berketuhanan.

dongeng sebelum tidur bukan semata buaian yang mengantar anak ke gerbang dunia mimpi. Dongeng sebelum tidur ternyata mampu mengintervensi otak dalam pencernaanya menanggapi
sentuhan-sentuhan yang masuk melalui literasi tubuh ataupun imajinasi rohaniah. sentuhan yang terjadi pada indra-indra penyelaras tubuh yang dikirim untuk diproses melalui resptor ke saraf-saraf penyensor dan diprogram
dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Ketika anak - anak, khususnya yang baru bersiap memulai petualangan spiritual untuk mencari pemahaman akan Bumi dan Dunia -Nya, dongeng/kish/cerita yang sering mereka dengar dapat
dijadikan acuan yang bersifat setengah-nyata-setengah-maya dan berkeliaran untuk kemudian bergerak secara frontalis di alam bawah sadar sang anak.
Secara alamiah, anak-anak umumnya akan bertindak seperti apa yang pernah mereka lihat atau pernah mereka dengar ketika menghadapi suatu permasalahan. Bila anak - anak sering mendengar dan melihat cerita dan berita horor, maka secara otomatis, pemikiran si anak tersebut akan terprogram
dengan pendekatan - pendekatan mistis dan penuh nada yang mencekam secara audio maupun visual. Dengan demikian, mental sang anak tersebut akan dicemari limbah mistis dan ketidaklogisan dalam berfikir, anak tersebut akan terdidik dalam ketakutan dan irasionalitas.
Ketika menghadapi permasalahan pun, si anak akan cenderung hororis dan penuh unsur klenik. Setali tiga uang dengan anak yang setiap hari dijejali cerita kartun dan dunia fantasi-nya para superhero, mereka akan cenderungberpola pikir instan dan penuh fantasi, terbang tinggi ke alam mimpi tanpa sadar
bahwa bumi sudah tak nampak lagi. Akan lebih bijak bila si anak tidak dijejali dengan wacana - wacana yang fantasia dan irasional.
Lebih parah lagi bila ternyata anak-anak itu telah terkontaminasi oleh bahan-bahan yang belum layak konsumsi dan berbau erotis.

Lantas bagaimana?

Mungkin akan lain ceritanya bila anak-anak balita itu sering disuguhi cerita - cerita syarat makna seperti yang saya uraikan pertama tadi,
probabilitasnya adalah, anak-anak akan menjadi lebih bijak, arif dan kreatif dalam menyelami permasalahan, bukankah hal ini adalah
solusi yang cukup baik untuk mengeliminasi krisis moral yang belakangan terjadi secara masiv di Negara ini?

selain itu, bercerita untuk anak di malam hari sebelum mereka tidur dapat memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anaknya,
ikatan emosional itu memang harus dipupuk semenjak mereka masih kecil, sebelum mereka ikut-ikutan menjadi generasi Pelurus yang membuang diri dari peredaran orang-orang prestisius hanya karena ketidakadaanya
perhatian dari orang tuanya, memang tidak bisa dipungkiri kalau terkadang orang tua mementingkan pekerjaan mereka, karena mereka berfikiran toh kalau pun mereka kerja banting tulang dari pagi hingga malam,
itu nantinya akan dicurahkan kepada anaknya juga, namun terkadang anak -anak mereka (apalagi yang berada di Zona Labil) membutuhkan perhatian orang tua, maka disarankan kepada para orang tua untuk mencurahkan sedikit perhatian yang berarti banyak bagi mereka,salah satunya
dengan membaca dongeng bagi mereka sebelum mereka terlelap.

Dengan begitu kelak akan tercipta generasi muda yang Kuat dan Merdeka !

Young, rush and Independent !
Salam sejahtera !

0 komentar:

Posting Komentar