Rusak

Rabu, 21 Januari 2009
Persetan dengan semua teori tentang cinta
Tak peduli dengan penilaian atau kesan
Terkutuk semua metode dan pendekatan
Bodoh,semuanya tertawa diatas dusta
Terpengaruhi paradigma sang perfeksionis

Cintaku liar melawan logika 
Seperti ikan yang melawan arus
Tak lelah dengan segala pembangkangan
Seperti eksodia sang penghancur hagemoni

Mati terkubur didasar pemikiran osiris
Atau Mahar yang terbenam didasar memora
Tak perlu eksentrik,futuristik atau imajinatif
Tapi fusi termonuklir diatas purnama
Lebih baik mundur teratur
Bersama bunga- bunga krisan yang di rangkai temaram

Tak perlu kau ubah lagi konsep-konsep cinta 
Dengan variableatau konstanta-konstanta abstrak
Mustahil ada setitik tinta putih didalam hatimu 
Rusak dengan segurat kematian dihadapnya 
Aaaargh .......
Semua ini hanya fatamorgana senja 
Biarkan aku nikmati fusi testimoni abadi
Pengap gelap lalu mati…  
Diatas awan, 1 Oktober 2008

Tangis Pertiwi

Ini adalah cerita tentang jeritan si anak teras
Yang hidup terbuang di emperan 
Menangis mengais-ngais sampah di pojokan
 Ini cerita tentang orang-orang yang tertindas
 Hidup memelas dan penuh realita panas
 Tidur tak beralas dan beratapkan langit
 Meronta-ronta sekuat asa yang habis terpapas pahit
Ini cerita tentang para ceriyati-ceriyati yang tragis
Memberi namun tak pernah mendapat haknya
Hanya ada tengkulak-tengkulak yang sadis dan bengis
Pulang tanpa bekal dan penuh luka
Mengalami fakta yang penuh muslihat
 Tragis……
 Tak ada yang peduli pada mereka
 Mereka-mereka hanya debu kota yang terusir ke pinggiran
 Kalah perhatian dari para jutawan
 Yang bergelut dan berebut kursi senayan 
Wahai Negeri Pertiwi
Sampai kapan kau begini
Inikah yang disebut keadilan
Yang jadi isu utama dan digembar-gemborkan
Kapan kau akan berhenti meratapi semua ini 
Wahai Pertiwi....... 

Diatas awan, 1 Oktober 2008

69

Kami bukan penganut maxisme
Dan kami bukan pengikut dogmatisme
Kami adalah tumpukan kunang-kunang bercahaya emas
Menyungkur siluet sinar merah dari kutub-kutub mentari
Kami bukan pecinta Sufisme
Bukan juga penggulung kriptoisme
Kami adalah kumbang pelukis senja temaram
Kami adalah 69 misteri lukisan pagi
Kami adalah gelombang radioaktif penghunus prestasi
Dan sang Aprodite telah mengawal 
Tentang gelagat 69 kepastian di ujung tropic
Atau konstelasi kematian
Kami adalah invitasi dari kata Satu
Klimaks dari poros cahaya
Lebih dari proxima centauri atau mati


Diatas awan,12 Desember 2008

Saat Iblis Menggugat Tuhan

Wahai Kau Tuhan manusia
Tidakkah aku kau kembalikan ke surga
Lelahku berkecimpung dengan dosa
Bosan aku berkelana membelah dunia
 Mengapa kau usir aku
 Hanya karena sang mahkluk baru
 Lebih mulia diriku
 Dari pada sang adam yang sayu
 Sujudku haya untukmu
Dan tidakkah kau hukum para malaikat
Yang bersujud selain untukmu
Hilangkah aku dari rahmatmu
Lelah, salah ku perbuat
 Aku layaknya pecundang
 Lelah ku mengadu
  Karena akhirnya neraka tetap tempatku
 Kenistaan adalah pakaianku
 Dan siksa kekal bagiku..... 
 

Diatas awan, 1 Oktober 2008